Sunday, August 28, 2011

Peranan Kewirausahaan bagi Pembangunan di Indonesia




Sebagian besar kewirausahan di Indonesia adalah kelompok kewirausahaan yang didasarkan atas kebutuhan untuk hidup (necessity entrepreneurship) bukan kelompok kewirausahaan atas dasar merespons peluang (opportunity entrepreneurship). Berdasarkan survei yang dimuat dalam laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2006, diperoleh data bahwa jumlah wirausaha di Indonesia adalah sebesar 19,3% dari jumlah total penduduk dewasa. Jumlah yang cukup besar bagi suatu negara berkembang dan sangat fantastis karena minimal hanya dibutuhkan 2% saja dari suatu penduduk Negara agar Negara itu berkembang. tetapi sebagian besar wirausaha kita adalah mereka yang tergolong sebagai kelompok necessity entrepreneurship.
Hal ini disebabkan sebagian besar usaha mereka (termasuk dalam bidang pertanian) adalah usaha yang dikelola secara asal-asalan, sekadar bisa bertahan hidup dan informal sifatnya. Dalam laporan GEM, sebagai akibatnya, Indonesia diposisikan sebagai negara dengan kondisi jumlah wirausaha yang besar tapi dengan pendapatan per kapita yang tergolong kecil. Terhitung Pada tahun 2006, peran UKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga
berlaku tercatat sebesar Rp. 1.786,22 triliun pendapatan ini masih terbilang rendah dengan Negara lain yang memiliki presentase wirausaha lebih kecil dari Indonesia.
Keadaan seperti ini sangat di sayangkan, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi Negara yang makmur karena salah satu faktornya sudah terpenuhi dan dengan jumlah yang sangat besar di banding Negara yang lain yaitu 19%. Mungkin untuk pemerintah Indonesia cobalah Memberi kebebasan pengembangan kewirausahaan untuk mewujudkan peluang menjadi usaha yang mempunyai keunggulan kompetitif agar kita bias memaksimalkan hasil untuk pembanguna ekonomi di Indonesia.

0 comments:

Post a Comment